Wahai
diri,
Tundukkanlah
hatimu selalu dihadapan-Nya, pasrahkan jiwamu selalu kepada-Nya, lihatlah
dirimu yang lemah lagi hina itu, pandanglah jasadmu yang rapuh itu, lihatlah
apa yang telah engkau usahakan untuk-Nya, dan renungkanlah olehmu untuk apa
umurmu engkau habiskan selama ini..
Teruslah engkau bermuhasabah diri dan
jangan pernah melewatkannya. Cobalah ambil cermin olehmu untuk
melihat gambaran dirimu dan lihatlah dirimu yang berdiri disana.
Pandanglah
dengan seksama semua bagian tubuhmu yang lemah dan fana itu.
Pandanglah
ia dengan penuh kerendahan dirimu di hadapan-Nya.
Wahai
diri,
Pandanglah
kepalamu.
Apakah
ia senantiasa engkau tundukkan dan sujudkan dengan penuh harap, takut dan penuh
kehinaan di hadapan Rabb-mu, atau apakah ia masih tetap menengadah penuh
keangkuhan, kecongkakan dan kesombongan kepada Rabbmu juga hamba-hamba-Nya,
sehingga engkau pun semakin melampaui batas
Pandanglah
matamu.
Apakah
ia senantiasa engkau gunakan untuk menatap keindahan, kekuasaan serta
keagungan-Nya melalui Ayat-ayat-Nya juga ciptaan-Nya, atau apakah engkau
gunakan matamu untuk memandang perkara yang dilarang-Nya juga berbagai bentuk
kemaksiatan yang tampak dihadapanmu, sehingga membutakan matamu dari
Kalamullah.
Pandanglah
telingamu.
Apakah
ia senantiasa engkau gunakan untuk mendengarkan firman-firman-Nya, mendengarkan
suara bacaan Al-Qur’an, tausiyyah dan seruan kebaikan lainnya, atau apakah ia
masih engkau gunakan untuk mendengarkan suara-suara yang tiada berguna bagimu,
sehingga iapun mengeraskan hati dan pikiranmu.
Pandanglah
hidungmu.
Apakah
ia senantiasa engkau gunakan untuk mencium bumi Allah atau hamparan sajadah
sebagai alas untuk shalat dan sujudmu, mencium orang tuamu, istrimu, suamimu
dan anak-anak tercintamu serta mencium kepala anak-anak kaum papa yang
kehilangan cinta dan kasih sayang kedua orang tuanya, atau apakah ia masih
engkau gunakan untuk bermaksiat kepada-Nya, sehingga engkau pun tak akan
mendaptkan harumnya bau surga.
Pandanglah
mulutmu.
Apakah
ia senantiasa engkau gunakan untuk menyampaikan Ayat-ayat-Nya, menyebarkan
ilmu-Nya, mengatakan kebenaran dan kebaikan, nasehat-nasehat yang bermanfaat
dan menjaga diri dari keburukan lisannya, atau apakah ia masih engkau gunakan
untuk mengatakan kata-kata yang tiada berguna, mencaci, memaki, ghibah,
memfitnah, mengadu domba, berdusta, sehingga Allah benci dan murka terhadap
dirimu.
Pandanglah
tanganmu.
Apakah
ia senantiasa engkau gunakan untuk bersedekah, menolong orang yang kesusahan,
membantu sesama yang kena musibah, menciptakan karya-karya yang berguna untuk
umat, atau apakah ia masih engkau gunakan untuk mendzalimi orang lain, mencuri
yang bukan menjadi hakmu, menganiaya saudaramu yang tak berdaya, sehingga
engkau pun akan menjadi binasa karena tanganmu sendiri.
Pandanglah
kakimu.
Apakah
ia senantiasa engkau gunakan untuk melangkah ke tempat-tempat yang
diridhai-Nya, tempat ibadah, tempat menuntut ilmu pengetahuan, tempat-tempat
pengajian yang benar lagi lurus, atau apakah ia masih engkau gunakan untuk
membawa dirimu ke lembah kemaksiatan, melangkahkan kakimu ke tempat yang
dilarang-Nya, dan melangkahkan kakimu untuk melakukan kejahatan dan keresahan
umat, sehingga engkau pun mendapatkan adzab dari-Nya.
Pandanglah
dadamu.
Apakah
di dalam dadamu tersimpan kelapangan dan kelembutan hati, keikhlasan dan
kesabaran, rasa syukur dan tawadhu, juga keimanan dan ketauhidan yang benar,
atau apakah engkau masih menyimpan dan membiarkan penyakit hatimu tumbuh subur,
membiarkan hatimu gelap gulita, menggadaikan jiwamu untuk urusan dunia,
mengotorinya dengan dosa dan permusuhan, sehingga hidupmu merasa hampa dan
jiwamu menjadi teman syaitan laknatullah.
Mudah-mudahan
tulisan pengingat ini selalu akan menjadi penggugah dan penyemangat untuk diriku dan juga saudaraku semuanya
agar senantiasa mengkaji diri, bermuhassabah diri dan berusaha menjadi seorang
hamba Allah yang senantiasa memperbaiki diri.
Ya Allah, Tunjukilah kami kejalan
yang lurus.
Aamiin
Allahumma Ya Allah Ya Rabbal 'Alamin.